Minggu, 21 April 2013

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 22: Perkelahian Keburukan dan Kebaikan"

Setiap hal tentu mempunyai kebalikannya laki-laki perempuan, kaya miskin, tua muda, begitu pula kebaikan dan keburukan. Kebaikan akan menghasilkan pahala, keburukan akan menghasilkan dosa, Itu sudah menjadi konsekuensinya. Namun keburukan tidak akan selamanya menjadi keburukan. Keburukan daat menjadi kebaikan melalui suatu proses taubat. Berdasarkan artikel di atas telah digambarkan bagaimana kesombongan keburukan yang akhirnya kalah dan mengikuti kebaikan sehingga keburukan berubah menjadi kebaikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang selama ini sudah berbuat dosa namun kemudian ia sadar dan memohon ampun maka dia akan menjadi baik. Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.com/2011/02/elegi-perkelahian-keburukan-dan-kebaikan.html?showComment=1366557717635#c8501782608387466452

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 21: Menggapai Ramai "


Berdasarkan artikel di atas saya dapat menyimpulkan bahwa suara yang paling bermakna adalah ketika kita menyebut nama Tuhan kita Allah SWT. Ketika kita mengagungkan nama Allah saat berdoa, saat sholat, itulah suara yang paling berharga. Sebagus apa pun suara kita tidak akan ada artinya jika kita tidak mengagungkan nama Allah. Jadi, perbanyaklah kita dalam mengagungkan nama Allah.

http://powermathematics.blogspot.com/2011/10/elegi-menggapai-ramai.html

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 19: Tak Mampu Memikirkan Kapan Datangnya Kiamat"

Kiamat pasti datang, namun manusia tidak akan mengetahui kapan kiamat itu akan datang. Walaupun zaman semakin berkembang, teknologi semakin modern, manusia tetap tidak akan mengetahui kapan kiamat itu terjadi. Dengan menciptakan alat secanggih apa pun manusia tetap tidak bisa mendeteksi kapan terjadinya kiamat, karena itu hanyalah kekuasaan Allah SWT. Hanya Allah yang tahu kapan kiamat akan datang. Sebagai manusia kita harus mempersiapkan bekal untuk menghadapi hari kiamat yang belum tahu kapan terjadinya, bisa nanti, besok, atau kapan pun. Marilah selalu beribadah kepada Allah agar kita tidak menyesal ketika datang hari kiamat.

http://powermathematics.blogspot.com/2012/10/elegi-tak-mampu-memikirkan-kapan.html?showComment=1366540399843#c2487458240728877059

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 18: Menggapai Hati Yang Jernih"

Hati adalah satu hal yang sangat rentan bagi manusia. Jika manusia memiliki hati yang kotor maka manusia akan melakukan perbuatan yang kotor pula, dan sebaliknya jika memilki hati yang bersih/jernih, manusia akan melakukan perbuatan yang bersih pula. Untuk memahami makna hati yang jernih sudah dijabarkan pada artikel di atas bahwa hati yang jernih adalah hati yang bebas dari kotoran (dosa) dan berisi doa-doa, serta malaikat merupakan unsur dari hati yang bersih. Jadi, mulai sekarang perbanyaklah doa-doa untuk selalu membersihkan hati kita dari segala kotoran (dosa) agar kita menjadi seperti malaikat yakni makhluk yang selalu memiliki hati yang jernih. Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.com/2012/10/elegi-menggapai-hati-yang-jernih.html?showComment=1366538728391#c2513409171257491075

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 17 : Para Bagawat Berlomba Menjunjung Langit "


Pemimpin merupakan sosok yang paling penting dalam suatu masyarakat. Tanggung jawab seorang pemimpin sangatlah besar baik tanggung jawab di dunia maupun di akhirat. Itulah yang seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin, yakni melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik sesuai amanah yang diembannya. Namun ini saat banyak sekali pemimpin atau penguasa yang justru menyalahgunakan amanahnya tersebut, banyak sekali penguasa yang justru merugikan rakyatnya seperti pemimpin yang korupsi, sewenang-wenang dengan rakyat.Pada artikel di atas pemimpin dikatakan sebagai begawat. Saat ini kita nanti-nantikan seorang pemimpin yang mampu melaksanakan tanggung jawabnya

http://powermathematics.blogspot.com/2013/04/elegi-ritual-ikhlas-17-para-bagawat.html

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 16: Menggapai Hamba Bersahaja"

Menjadi manusi yang sempurna di hadapan Allah sungguh hal yang sangat sulit. Manusia sesempurna apapun tidak akan mungkin bisa menjadi sempurna di hadapan Allah. Sepandai apapun seseorang, setaat apapun seseorang dalam beribadah tentu tidak akan luput dari kesalahan. Sumber kesalahan itu pun tidak lepas dari yang namanya nafsu. Nafsu ada yang baik namun juga ada yang buruk. Sebagai manusia yang memiliki hati dan pikiran tentu harus mampu menjaga hati dan pikirannya agar dapat mengendalikan segala hawa nafsu yang muncul. Tak lupa kita juga harus selalu memohon ampun kepada Allah karena kita tidak akan pernah luput dari dosa sekecil apapun bahkan yang tidak kita sadari. Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.com/2013/04/elegi-ritual-ikhlas-16-menggapai-hamba.html?showComment=1366535427494#c7728172504295246207

Sabtu, 20 April 2013

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 15: Melawan Hawa Nafsu "


Nafsu merupakan satu hal yang membuat manusia berlaku buruk atau melupakan akal sehatnya. Inilah yang perlu kita cermati bersama bahwa kita sebagai manusia harus selalu berhati-hati dengan nafsu. Nafsu dapat menjerumuskan kita ke dalam perbuatan-perbuatan dosa. Diperlukan hati dan akal yang bersih untuk mengendalikan nafsu ini. Sebagai makhluk yang ingin selalu berjalan di jalan yang benar perlu kiranya kita selalu menjaga hati dan akal sehat kita dari nafsu yang buruk. Semoga kita dapat menjaga nafsu kita sehingga kita terhindar dari perbuatan dosa. Selama kita bisa menjaga hati dan akal insya Allah kita dapat terjaga dari perbuatan dosa (nafsu yang buruk).

http://powermathematics.blogspot.com/2012/11/elegi-melawan-hawa-nafsu.html

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 14: Perjuangan Dewi Umaya dan Muhammad Nurikhlas "

Kehidupan di dunia bukanlah kehidupan yang patut kita agung-agungkan, karena kehidupan di dunia ini bukanlah kehidupan yang kekal namun kehidupan akhiratlah kehidupan yang kekal abadi. Kehidupan kita di dunia ini diibaratkan hanya mampir minum jadi janganlah kita mencari kebahagiaan di dunia ini dengan mengabaikan kewajiban kita untuk mencari kebahagiaan di akhirat. Saat ini banyak sekali manusia yang hanya mencari kebahagiaan dunia dan tidak mencari kebahagiaan akhirat. Dalam artikel di atas dapat kita lihat melalui tokoh Begawat Rama yang sangat menginginkan kebahagiaan di dunia ini sehingga melupakan kewajiban untuk mencari ridha Allah. Sungguh Allah akan memaafkan orang-orang yang mau meminta maaf, jadi mohonlah ampun kepada Allah selagi kita masih punya kesempatan.

http://powermathematics.blogspot.com/2012/11/elegi-ritual-ikhlas-iii-perjuangan-dewi.html?showComment=1366472040284#c6903551185364056480

Refleksi "Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 8: Architectonic Mathematics (1) "

Pembelajaran Matematika bukanlah cara pembelajaran yang mudah bagi seorang guru maupun dosen. Pembelajaran Matematika itu merupakan perjalanan dari rendah ke tinggi. Maka dalam perjalanannya ini Matematika mulai dari tingkat rendah yakni pembelajaran Matematika untuk siswa SD yang dimulai dari Matematika yang bersumber pada kegiatan sehari-hari atau kehidupan nyata. Sedangkan pada tingkat tinggi yakni pembelajaran pada perguruan tinggi, tentu pembelajaran yang dilaksanakan berbeda dengan sebelumnya. Inilah yang dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran Matematika di tingkat SD berbeda dengan pembelajaran di Perguruan Tinggi.

 http://powermathematics.blogspot.com/2013/04/elegi-pemberontakan-pendidikan.html?showComment=1366470435029#c1244247059497227268

Peta 1 - Peta Pendidikan Dunia _ Dibuat oleh Marsigit dari Paul Ernest

Berdasarkan tabel Peta 1 - Peta Pendidikan Dunia _ Dibuat oleh Marsigit dari Paul Ernest saya menjadi tahu bahwa penddikan di dunia dibedakan menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki fokus yang berbeda-beda. Demikian yang dapat saya simpulkan dari tabel di atas.

http://powermathematics.blogspot.com/2012/11/peta-1-peta-pendidikan-dunia-dibuat.html?showComment=1366470101540#c2971568606467413560

Peta 2 - Peta Pendidikan Dunia _ Dibuat oleh Marsigit dari Paul Ernest

Pendidikan dunia dapat dipetakan seperti tabel di atas. Melalui tabel ini dapat mempermudah pengelompokan pendidikan dunia. Namun untuk secara detailnya saya belum begitumemahami. Terima kasih.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 12: Wasiat Muhammad Nurikhlas kepada Para Cantraka : Meretas Sejarah Peradaban Manusia"



Berdasarkan artikel di atas dapat disimpulkan bahwa masa depan itu adalah milik orang yang mau melihat kesempatan dan mau meraih kesempatan itu sendiri. Kesempatan itu tidak dicari namu  kesempatan itu untuk dilakukan dan diraih. Kesempatan yang ada harus mampu kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya jangan sampai disia-siakan karena kesempatan itu hanya datang sekali tidak dua, tiga, atau empat kali.  Manfaatkan dan raihlah kesempatan yang ada di depan kita selagi kita masih mampu untuk melakukannya. Terima kasih.

http://powermathematics.blogspot.com/2011/02/elegi-ritual-ikhlas-iii-wasiat-muhammad.html?showComment=1366468840628#c7845561326722379808

Kamis, 18 April 2013

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah Rasulullah "

Nabi umat Islam di dunia Nabi Muhammad SAW, siapa yang tidak mengenal beliau. Nabi akhir zaman yang menjadi penyempurna dari nabi-nabi sebelumnya ini tentu menjadi idola bagi umat muslim di dunia ini. Beliau adalah manusia pilihan yang menjadi utusan Allah. Bahkan setiap perbuatan, perkataan beliau itu wajib ditiru oleh umat manusia. Itulah kesempurnaan yang dimiliki oleh Nabi kita tercinta. Jadi siapakah manusia yang tidak ingin bertemu dan memandang Rasulullah SAW, seperti yang disampaikan Pak Marsigit pada artikel di atas.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 11: Memahami makna Taubat dan bertobat Nasuhah. "

Manusia tentu tidak luput dari kesalahan baik disengaja maupun tidak. Setiap melakukan kesalahan tentu kita harus meminta maaf. Begitu pula jika manusia melakukan kesalahan terhadap Allah. tentu manusia harus memohon ampun kepada Allah atau bertaubat. Taubat artinya memohon ampun kepada Allah dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Inilah yang wajib kita lakukan sebagai manusia, manusia setaat apapun kepada Allah tentu tidak lepas dari kesalahan maka inilah mengapa manusia selalu dianjurkan untuk bertaubat kepada Allah. Dengan demikian diharapkan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dapat diampuni oleh Allah. Amiin.

Refleksi "Elegi Ritual IKhlas 10: Bermunajat Kepada Allah SWT"

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Inilah yang perlu kita renungkan sebagai manusia. Apakah dosa-dosa yang telah kita lakukan hari ini, kemarin, seminggu, yang lalu, bulan, lalu, setahun yang lalu, bahkan tahun-tahun yang sebelumnya. Tentu tidaklah sedikit salah dan dosa yang kita lakukan. Di sini kita diingatkan untuk selalu mengingat Allah dengan selalu berdoa dan memohon ampun kepada Allah atas dosa yang telah kita lakukan mulai dari dosa sekecil mungkin yang tidak kita sadari ketik melakukannya hingga dosa besar sekalipun. Kita wajib memohon ampun kepada Allah baik kita sudah melakukan kesalahan yang sudah sangat fatal karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 8: Tata Cara atau Adabnya Orang Berdoa"

Berdoa merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Allah. Dengan berdoa berarti seseorang mengharapkan bantuan atau rahmat dari Allah. Allah akan menyukai orang-orang yang selalu berdoa, karena dengn berdoa berarti seseorang itu tidak sombong di hadapan Allah dan selalu mengharap ridho Nya. Tata cara berdoa yang dipaparkan pada artikel di atas antara lain seperti keutamaan anak berdoa untuk orang tuanya, keutamaan berdoa dengan suara lirih, berdoa secara terus-menerus. Dengan mengetahui tata cara atau adab berdoa maka dianjurkan kita dapat mengamalkannya. Semoga dengan berdoa kita dapat memperoleh kebahagiaan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 5: Cantraka Hitam Menguji Ilmu Hitamnya"

Kekuasaan yang paling tinggi di dunia ini adalah kekuasaan Allah. Seluruh yang ada di dunia ini merupakan makhluk-makhluk Allah, baik yang taat maupun yang tidak taat. Salah satu makhluk yang paling tidak taat bahkan tujuannya hanyalah menyesatkan mnusi adalah syetan. Syetan diberi kesempatan oleh Allah untuk mengajak manusia ke jalan yang salah (meninggalkan jalan Allah). di dalam artikel di atas dapat ditunjukkan bagaimana upaya syetan untuk mengganggu manusia menuju jalan yang salah dengan menunjukkan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya. Namun di sana juga diperlihatkan walau kekuatan syetan tidak akan melebihi kekuatan Allah. Sekuat apa pun syetan tetap tidak akan mampu mengalahkan kekuatan Allah. Jadi dapat diambil pelajaran bahwa manusia itu harus selalu berjalan di jalan Allah dan meniatkan segala hal juga karena Allah.

Selasa, 16 April 2013

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 7: Tanya jawab pertama perihal Hati yang Ikhlas "

Berdasarkan artikel di atas dapat diambil suatu pelajaran bahwa keikhlasan itu adalah ketika kita meniatkan sesuatu hanya untuk Allah. Allah akan menerima ibadah seseorang juga karena ikhlas tidaknya seseorang itu dalam melakukannya. Jadi, keikhlasan seseorang dapat dilihat dari niatnya dulu apakah niatnya untuk Allah atau hanya untuk selain Allah. Inilah yang perlu diterapkan dalam kehidupan kita dalam beribadah kepada Allah. Jika selama ini kita belum berniat sepenuhnya karena Allah dalam aktivitas apapun maka perlu kiranya kita mulai dari sekarang untuk meniatkan segala aktivitas kita hanya untuk Allah. Terima kasih.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 9: Menggapai Keutamaan Dzikir"

Dzikir merupakan salah satu sarana berhubungan dengan Allah. Melalui berdzikir manusia serasa berhubungan langsung dengan Allah dan melupakan semua urusan yang ada di dunia. Dzikir cukup bermanfaat bagi kita sebagai manusia. Dengan berdzikir hati seseorang akan bersih, bersih dari pikiran-pikiran yang buruk. Dengan berdzikir juga akan memberikan ketenangan hati, seraya tidak ada beban dalam hidup kita karena Allah dekat dengan kita. Marilah perbanyak dzikir dalam hidup kita

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 6: Cantraka Sakti Berkonsultasi kepada Muhammad Nurikhlas"

Konsultasi yang dilakukan oleh Cantraka Sakti kepada Muhammad Nurikhlas cukup menarik bagi saya. Melalui konsultasi tadi terlihat jelas bagaimana sifat Cantraka Sakti yang sombong, bengal, menyepelekan ibadah kepada Allah dan lain-lain. Nasihat-nasihat yang diberikan oleh Muhammad Nurikhlas juga sangat bijak dan menyejukkan hati, juga menyadarkan kita untuk selalu berbuat ikhlas dalam kegiatan apapun. Kehidupan di dunia ini tidaklah abadi, hanyalah waktu yang sebentar untuk itu perbanyaklah berbuat baik, beribadahlah dengan ikhlas kepada Allah dan janganlah terlalu bangga dengan apa yang kita miliki di dunia ini.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 4: Cantraka Sakti belum Ikhlas"

"Elegi Ritual Ikhlas 4: Cantraka Sakti belum Ikhlas" ini menunjukkan bahwa keikhlasan seseorang itu tidak dilihat dari fisiknya seperti sekolahnya, gelarnya, derajatnya, dan lain-lain namun tergantung pada hatinya. Sikap yang dimiliki oleh Cantraka Sakti ini telah memperlihatkan dengan jelas bahwa dia belum memiliki sifat ikhlas seperti sifatnya yang menyepelekan bersuci karena buang angin, sikap sombongnya karena seorang Master Lulusan Cambridge University. Inilah yang patut kita jadikan pelajaran bahwa janganlah kita sombong akan apa saja yang kita miliki, namun berperilaku ikhlaslah dengan semua hal baik yang kita lakukan. Terima kasih.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 3: Persiapan Teknis"

Berdasarkan artikel "Elegi Ritual Ikhlas 3: Persiapan Teknis" ini kesimpulannya hampir sama dengan artikel Ritual Ikhlas yang sebelumnya yakni yang membedakan manusia dengan manusia lain di hadapan Allah bukanlah hartanya, pangkatnya, derajatnya namun berdasarkan keikhlasannya. Jadi, seseorang yang hartanya banyak, pangkatnya tinggi itu belu teristimewakan di hadapan Allah selama orang tersebut tidak ikhlas dalam menjalankan ibadahnya. Tujuan beribadah yang benar adalah untuk mencari ridha Allah, jadi dalam beribadah tidak boleh didasari oleh pamrih yang lain selain mengharap ridha dari Allah. Semoga ini semua dapat diambil pelajaran bagi kita sebagai umat manusia yang selalu berusaha untuk menjadi umat yang baik dan disukai Allah.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas II: Persiapan teknis"

Berdasarkan artikel "Elegi Ritual Ikhlas II: Persiapan teknis" saya dapat mengambil pelajaran bahwa perbedaan individu di hadapan Allah SWT itu bukan dilihat dari pangkat, derajat,golongan, maupun jenis kelamin namun tergantung pada keikhlasan masing-masing. Dalam hal ini mengenai keikhlasan dalam beribadah, mulai dari sholat, wudhu, bersuci, puasa dan lain-lain. Di dalam beribadah kita sering melalaikan makna ikhlas tersebut, kadang kita melaksanakan sholat dengan terpaksa dan tidak khusu', berpuasa juga tidak sesuai dengan tuntunan yang benar misalnya masih melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan seperti menggosip, berbohong. untuk itu perlu dikoreksi kembali bagaimana pelaksanaan ibadah kita selama ini. Ibadah yang akan diterima adalah ibadah yang ikhlas kepa Allah SWT

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas I: Informasi awal"

Iklas merupakan kata yang mudah sekali diucapkan namun tidak semudah pelaksanaannya. Setiap kita melakukan sesuatu tentu mudah kita katakan bahwa kita ikhlas melakukannya, namun itu belum bisa dianggap sebagai ikhlas. Sering kita melakukan sesuatu itu didasari dengan rasa pamrih yang terkadang tidak disadari. Misalnya kita memberikan barang kepada orang lain, jika kita tetap mengharap pujian dari orang lain tentu itu belum dapat disebut ikhlas. Setelah membaca artikel di atas bahwa harta, gelar, ilmu maupun pangkat yang dimiliki seseorang belum tentu membuat seseorang itu lebih mampu untuk ikhlas dibandingkan orang yang belum memiliki itu semua. Jadi selama kita masih hidup perbanyaklah untuk berbuat ikhlas walaupun kita tidak memiliki harta seperti orang-orang berada, tidak memiliki ilmu dan gelar seperti seorang sarjana atau magister.

Refleksi "Elegi Bagaimana Matematikawan Mengusir Setan"

Hal-hal yang dapat saya ambil sebagai pelajaran berdasarkan ariktel "Elegi Bagaimana Matematikawan Mengusir Setan" ada dua. Pertama, berkaitan dengan keberadaan setan tersebut yakni manusia itu tidak sepatutnya takut kepada setan karena setan itu juga makhluk Tuhan. Biasanya setan merupakan orang yang paling ditakuti manusia, namun saat ini kita perlu tahu bahwa setan itu tidak akan menakuti kita selama kita percaya dan selalu berdoa kepada Tuhan. hal yang kedua yang dapat saya ambil adalah mengenai Matematika itu sendiri. Ternyata Matematika itu sangat luas hingga dapat didefinisikan melalui adanya setan. Unsur-unsur dalam Matematika mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat, akar, bilangan rasional, bilangan irrasional, hingga bilangan imaginer semuanya dapat terdefinisikan melalui keberadaan setan. Ini memberikan gambaran pada kita bahwa sesungguhnya Matematika itu dekat dengan kehidupan kita termasuk dalam kehidupan sehari-hari. jadi, anggapan bahwa Matematika itu sulit atau susah dimengerti itu sebenarnya kurang tepat

Refleksi "The Nature of Teaching Learning Processes”

Setelah membaca artikel “The Nature of Teaching Learning Processes” saya dapat menyimpulkan bahwa proses belajar mengajar yang ada di Indonesia perlu dilakukan perubahan. Sifat mengajar seorang guru perlu dikoreksi lagi seperti adanya paksaan terhadap siswa untuk belajar, serta pengajaran yang masih terpusat pada guru. Guru di sini tentu terkesan menggurui dan dianggap orang yang maha tahu dari segala yang ia dapat, sementara siswa tidak bisa mengutarakan pendapat-pendapat mereka. Proses pembelajaran ini perlu diubah menjadi pembelajaran yang inovatif yakni pembelajaran yang tidak lagi berpusat pada guru namun lebih berpusat kepada siswa. Inilah yang perlu dijadikan pelajaran bagi para guru, bahwa sesungguhnya yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana memfasilitasi siswa untuk berpikir sesuai dengan kemampuan maupun pikirannya. Untuk itu sekiranya para guru memahami bagaimana menjadi seorang guru yang diinginkan oleh siswa.

Selasa, 09 April 2013

Refleksi "Forum Tanya Jawab 64 : Burung di Pagi Hari, Jengkerik di Sore Hari"


Seperti halnya terjadinya metamorfosis pada kupu-kupu, pendidikan pun perlu melakukan metamorfosis. Jika pada kupu-kupu metamorfosis terjadi dari telur hingga menjadi kupu-kupu, sedangkan pada pendidikan adalah metamorfosis dari pendidikan tradisional menuju pendidikan inovatif. Menurut KBBI metamorfosis merupakan perubahan bentuk atau susunan dan peralihan bentuk. Pada pendidikan metamorfosis yang perlu dilakukan adalah perubahan bentuk, susunan, maupun segala komponen yang ada dalam pendidikan tersebut dari yang tradisional ke inovatif. Jika pada pendidikan tradisional pendidikan berpusat pada siswa, maka pada pendidikan inovatif pendidikan berpusat pada siswa. Dan pada intinya perubahan ini untuk mengubah dari paradigma bahwa fungsi guru adalah mengajar menjadi fungsi guru memfasilitasi siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya. Namun upaya mengubah pendidikan yang tradisional menuju pendidikan yang inovatif memang bukan pekerjaan yang mudah. Karena sesungguhnya seseorang akan mau berubah hanya jika dia diuntungkan. Sehingga mungkin upaya perubahan itu mungkin sulit untuk diterima oleh segala komponen masyarakat. Namun upaya mengubah pendidikan tradisional menuju pendidikan inovatif tetap perlu dilakukan.