Minggu, 26 Mei 2013

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 10: Architectonic Mathematics (2)



Berdasarkan artikel Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 10: Architectonic Mathematics (2) di atas saya dapat mengambil pengetahuan bahwa Matematika itu tidak lain tidak bukan kecuali adalah pikiran para siswa itu sendiri. Untuk itu Matematika itu tidak boleh dipaksakan pada diri siswa, namun Matematika itu harus lahir dari hati dan pikiran siswa itu sendiri. Inilah hal yang perlu dipahami oleh seorang guru saat ini, guru harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa agar kemampuan yang mereka miliki dapat berkembang dengan baik.

http://powermathematics.blogspot.com/2010/09/elegi-pemberontakan-pendidikan_8043.html?showComment=1369220163531#c1100210257387950005

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 5: Peran Intuisi dalam Mathematical Research



Hakekat Matematika Sekolah sebagai kegiatan penelusuran pola atau hubungan. kegiatan problem solving, kegiatan investigasi, komunikasi. Keempat hakikat Matematika ini perlu dikembangkan di sekolah-sekolah agar kemampuan siswa dapat berkembang. Hakikat Matematika tesebut akan menuju pada  penerapan dari pembelajaran yang inovatif.  Dengan pembelajaran inovatif siswa akan aktif dalam menelusuri atau menemukan pola Matematika, mampu memecahkan masalah Matematika, mampu melakukan investigasi atau penelitian dalam Matematika, serta dapat berkomunikasi dengan baik dalam Matematika.

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 7: Structuralism Mathematics



Implementasi pembelajaran matematika di sekolah adalah sebagai  ARCHITECTONIC MATHEMATICS yang emerging pada pikiran diri siswa masing-masing melalui interaksinya dengan dunia konkrit. Jadi Matematika itu adalah hati dan pikiran siswa itu sendiri. Seorang guru tidak bisa memaksakan siswanya dalam pembelajaran Matematika. Dengan begitu diharapkan siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka. Inilah yang diharapkan dari pembelajaran Matematika kita.

http://powermathematics.blogspot.com/2010/09/elegi-pemberontakan-pendidikan_1555.html?showComment=1368889399609#c1106087848694422705

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 4: Kompetensi Matematika juga Menghasilkan Mathematical Intuition



Berdasarkan artikel “Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 4: Kompetensi Matematika juga Menghasilkan Mathematical Intuition” di atas dapat kita ketahui bahwa secara timbal balik kompetensi matematika ternyata juga menghasilkan mathematical intuition. Hal ini maksudnya dalam upaya mencapai kemampuan yang dimiliki dalam Matematika tentu memerlukan ide-ide. Ide-ide yang telah dirumuskan ini apabila telah diterima secara umum tentu akan memperluas cakupan intuisi yang dimiliki.

http://powermathematics.blogspot.com/2010/09/elegi-pemberontakan-pendidikan_6614.html?showComment=1368888721710#c8564215621802073824

Refleksi Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 1: Intuisi dalam Matematika



Intuisi merupakan hasil pemikiran manusia tanpa melalui pemikiran yang dilakukan secara sadar, jadi intuisi itu datang begitu saja tanpa pemikiran yang jelas sebelumnya. Intuisi dapat berasal dari pengalaman-pengalaman. Dengan intuisi dalam Matematika dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai Matematika. Jadi intuisi sangatlah penting dalam pembelajaran Matematika.

http://powermathematics.blogspot.com/2010/09/elegi-pemberontakan-pendidikan.html?showComment=1368888185617#c1531729757446601843

Refleksi News Update: Koalisi Pendidikan Menolak Kurikulum 2013



Adanya kebijakan akan berlakunya kurikulum terbaru yakni kurikulum 2013 di dunia pendidikan Indonesia tentu menghadirkan berbagai pro dan kontra dari berbagai pihak. Kebijakan tersebut terkesan terburu-buru dan belum melalui persiapan yang matang. Inilah yang membuat banyaknya penolakan terhadap berlakunya kurikulum 2013 ini. Berbagai alasan yang telah dipaparkan pada artikel di atas tentu dapat menjadi alasan yang kuat mengapa banyak pihak yang menolak pelaksanaan kurikulum 2013 ini. Untuk itu perlu dievaluasi kembali mengenai kurikulum 2013 ini. Jangan sampai keputusan yang diambil saat ini justru membuat keadaan pendidikan di Indonesia semakin terbengkalai hanya karena keputusan yang kita ambil saat ini tidak tepat.

http://powermathematics.blogspot.com/2013/03/news-update-koalisi-pendidikan-menolak.html?showComment=1368885786216#c1548073287258323490