Sabtu, 02 Maret 2013

Refleksi "Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 2: Intuisi dalam Matematika (2)"

Sejak dulu Ujian Nasional merupakan momok bagi siswa. Siswa merasa sangat takut jika menghadapi Ujian Nasional. Hidup mereka seakan-akan hanya untuk Ujian Nasional. Jika mereka gagal serasa dunia sudah berakhir sehingga segala upaya dilakukan agar lulus Ujian Nasional. Upaya yang dilakukan guru pun sampai terlewat batas. Guru memaksa para siswa untuk menguasai seluruh materi pelajaran. Bahkan guru tidak melihat seberapa kemampuan yang dimiliki siswanya, mereka terus memaksa siswanya dengan latihan-latihan soal.  Inilah keadaan yang terjadi saat ini. Sebagai calon guru kita perlu mengoreksi bersama keadaan tersebut. Jangan membiarkan siswa-siswa kita menjadi korban dalam ranah pendidikan kita sendiri. Biarkan siswa mengeluarka ide dan gagasan mereka, jangan hanya memaksa mereka untuk mengerjakan latiha soal secara terus-menerus. Guru harus membantu siswanya menjadi seorang yang kreatif bukan justru mematikan bakat kekreatifan mereka. Inilah yang menjadi PR para guru sekarang ini yakni memfasilitasi dan membantu siswanya mengembangkan kreatifitas mereka bukan memaksa mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar