Berdasarkan artikel Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 10:
Architectonic Mathematics (2) di atas saya dapat mengambil pengetahuan bahwa
Matematika itu tidak lain tidak bukan kecuali adalah pikiran para siswa itu
sendiri. Untuk itu Matematika itu tidak boleh dipaksakan pada diri siswa, namun
Matematika itu harus lahir dari hati dan pikiran siswa itu sendiri. Inilah hal
yang perlu dipahami oleh seorang guru saat ini, guru harus mampu mengembangkan
potensi yang ada pada diri siswa agar kemampuan yang mereka miliki dapat
berkembang dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar